Jumat, 08 Agustus 2014

Alqur'an sebagai "kunci"

Salamun'alaikum sobat, di posting kali ini saya akan berbagi pemikiran tentang alqur'an sebagai kunci :)
mungkin ada banyak orang yang menganggap alqur'an itu kurang lengkap, dan diperlukan panduan lain yang dianggap sebagai pelengkap dari alqur'an.
padahal alqur'an itu sudah lengkap dan sekaligus penjelasan yang menjelaskan dengan sendirinya, hal ini bisa dibuktikan dengan metode tematik, misalkan ingin mengetahui apa itu shodaqoh, maka silahkan dicari dan dikumpulkan ayat-ayat yang ada kata-kata shodaqoh di dalam alqur'an secara keseluruhan, maka dengan sendirinya alqur'an akan menjelaskan pengertian shodaqoh itu secara gamblang (jelas, mudah diterima & dimengerti serta logis).
anda juga bisa mencari pengertian istilah lain dengan metode tersebut, semisal zakat.
Jika anda membuka alqur'an terjemahan depag, ada kata shodaqoh diartikan zakat, padahal zakat itu jelas beda dengan shodaqoh & jelas-jelas tulisan ayat itu shodaqoh. :)
Kenapa depag melakukan demikian?
itu karena depag memasukkan unsur lain, yang dikenal dengan istilah "hadist nabi". begitu banyaknya unsur yang dimasukkan maka menjadikan alqur'an terjemahan depag jadi membingungkan untuk dipahami, hal ini menyebabkan timbulnya kesan sulit dalam beragama islam, hingga membuat penganut agama islam  cuma sekedar ikut-ikutan kepada seorang yang "dianggap paham" dalam beragama, dan dampak paling parah umat islam tidak mau tahu isi alqur'an dan lebih memilih buku (kitab) panduan lain yang belum tentu itu sejalan dengan alqur'an, alqur'an cukup hanya dibaca agar dapat pahala yang gak jelas apa itu pahala, dan menganggap pahala bisa sebesar gunung.. jadinya tidak logis :)
Ada berbagai kumpulan kitab-kitab hadist dengan berbagai perowi, yang terkenal adalah kitab bukhori & muslim, yang banyak diakui akan ke-shoheh-annya.. tapi jika di teliti dari kumpulan hadist-hadist itu ada yang bertentangan satu dengan yang lainnya, dan ini tidak bisa dijadikan panduan, karena bisa menimbulkan perpecahan. jika semua mengakui itu adalah perkataan atau tingkah laku atau sikap nabi muhammad tentulah nabi muhammad itu konsisten, dengan kata lain tidak mungkin nabi itu plin-plan.
Jadi apapun ungkapan itu harus dikroscekan dengan alqur'an sebagai kunci sumber hukum beragama karena alqur'an jelas-jelas benar dan yang lain cuma katanya dan katanya dari katanya.. :)

# sebarkan artiker ini jika anda rasa bermanfaat.. matur nuwun :)